Harga ASUS Zenfone Max Plus - Satu lagi hp gres dari keluarga Zenfone Max yang dibawa ASUS ke Indonesia. Namanya Zenfone Max Plus. Nilai lebihnya ada pada layarnya yang kini minim bezel. Berikut .blogspot.com mereview ASUS Zenfone Max Plus lengkap dengan harga pasarannya.
Review ASUS Zenfone Max Plus
Desain ASUS Zenfone Max Plus
Masih mengusung tambahan Max, ternyata ASUS banyak melaksanakan perubahan pada Zenfone Max Plus dibandingkan seri terdahulunya.
Perubahan paling frontal ada pada layar penuh 18:9 yang terlihat lebih ciamik.
Ukuran layarnya 5.7 inci dengan resolusi HD+.
Walaupun layarnya besar, hp ini dipastikan tetap nyaman digenggam dengan satu tangan sebab mempunyai bodi berukuran 5.2 inci.
ASUS juga membekali Max Plus dengan desain beling 2.5D, jadi kelihatan lebih kece.
Sekarang sensor fingerprint digeser ke belahan belakang dan posisinya tetap berada di tengah, jadi simpel dijangkau jari.
Dibagian sekitar layar, kita sanggup menemukan kamera selfie yang diposisikan di atas layar sebelah kiri.
Sedangkan di layar belahan bawah, ada formasi tombol navigasi, yaitu back, home, dan recent apps.
ASUS membalut smartphone ini dengan material logam tanpa tekstur.
Mudah cukup terasa licin digenggam.
Biar tidak was-was takut jatuh, ada baiknya manfaatkan softcase yang ada di dalam paket penjualannya.
Agar lebih nyaman di tangan, ASUS juga mengemas keempat sudut Max Plus dengan sudut tumpul.
Saat digunakan lama, ibarat bermain game misalnya, tetap terasa nyaman sebab tangan tidak terasa ibarat tertusuk.
Buat Anda yang hobi pakai earphone, jack audio 3.5mm sanggup ditemukan di belahan atas.
Serta port microUSB yang mendukung USB OTG ada di sisi sebaliknya.
Juga ada dua rentetan lubang yang mengapit microUSB, namun hanya satu grill yang berfungsi sebagai speaker.
Sedangkan grill satunya lagi ibarat hanya hiasan.
Yang cukup menarik dari hp ini yakni keberadaan triple slot.
Kaprikornus kalian tidak perlu bingung jika mau pakai dua SIM card dan juga microSD barengan.
Software ASUS Zenfone Max Plus
ASUS kembali membekali hp buatannya dengan antarmuka ZenUI.
Termasuk untuk Zenfone Max Plus ini.
ZenUI yang dimuat ialah yang terbaru versi 4.0 tapi masih berbasis Android 7.0 Nougat.
Kaprikornus jangan berharap jika Max Plus bakal membawa Android murni yang hanya berisi aplikasi-aplikasi buatan Google.
Seperti biasa, ada beberapa aplikasi bawaan ASUS yang sudah terinstal yang cukup berguna.
Seperti file manager, mobile manager, power master, selfie master, dan web storage.
Selain itu, kita juga sanggup menemukan aplikasi media umum wajib yang sudah siap pakai ibarat Facebook, Instagram, dan Messenger.
Fitur-fitur lain yang sanggup juga kita nikmati dari hp ini antara lain ZenUI safe guard untuk memberi tahu orang lain dikala kita dalam keadaan darurat.
Ada mode Istimewa Easy Mode, dan Kids Mode.
Ada fitur twin apps untuk menduplikat aplikasi, dan ada juga game genie untuk yang suka eksis siaran eksklusif sambil nge-game.
Sektor keamanan kini juga sudah meningkat, dimana ASUS tidak mau kalah gesit dari vendor lainnya.
Selain ada fingerprint di belakang, ASUS juga menyematkan fitur face recognition.
Kecepatannya tergolong baik, jadi tidak mengecewakan nyaman buat digunakan buka lockscreen sehari-hari sebagai alternatif fingerprint.
Hardware ASUS Zenfone Max Plus
Karena masih masuk kelaurga Max, ini artinya Zenfone Max Plus masih mengandalkan baterai sebagai jualan utamanya.
Kapasitasnya sendiri tergolong lumayan, yakni 4130 mAh.
Untuk proses chargingnya, walaupun tidak sanggup dibilang cepat, tapi tidak selama seri Zenfone Max sebelum-sebelumnya.
Dari percobaan yang saya lakukan, pengisian dari 0 hingga 100% tidak hingga 3 jam.
Dalam pengisian satu jam pertama, kapasitas baterai sanggup terisi 43 persen.
Berjalan dua jam, baterai yang terisi 85 persen.
Dan alhasil gres terisi penuh sesudah 2 jam 40 menit.
Sementara untuk daya tahannya memang di atas rata-rata hp kebanyakan, tapi tidak sanggup juga dibilang superior.
Untuk pemakaian harian yang selalu konek internet, smartphone ini sanggup tahan seharian dengan SoT sekitar 6 jam.
Karena baterainya besar, Zenfone Max Plus juga sanggup dijadikan powerbank.
Untuk itulah, ASUS menyediakan kabel USB converter dalam paket penjualannya.
Saya pun mencoba nge-charge Meizu M6s yang punya baterai 3000 mAh.
Dengan baterai Zenfone Max Plus yang terisi penuh, cuma sanggup charge baterai Meizu m6s sebanyak 85 persen, atau sekitar 2500 mAh saja.
Masuk ke dalam inti jeroannya, hp Zenfone Max Plus ditenagai chipset Mediatek MT6750T terintegrasi GPU Mali-T860 MP2, RAM 4GB, dan storage internal 64GB.
Untuk di pakai nge-game yang tidak mengecewakan berat ibarat Hero Hunter, Tekken, atau Rules of Survival ternyata masih besar lengan berkuasa walaupun tentunya ada tanda-tanda frame drop.
Tapi setidaknya masih sanggup dimainkan.
Dan visual yang tersaji di layarya masuk kategori memuaskan.
Walaupun resolusinya masih HD+, tapi layarnya tetap kelihatan tajam dengan warna yang cerah.
Kamera ASUS Zenfone Max Plus
zenfone Max Plus tiba dengan tunjangan dual kamera belakang.
Konfigurasinya 16 megapixel f/2.0, dan 8 megapixel wide angle 120 derajat.
Untuk lensa utama 16 megapixel yang disematkan juga ditunjang face detection auto-focus.
Untuk mode-modenya kini lebih simpel, cuma ada auto, beauty, super resolution, gif, timelapse, panorama, dan yang terpenting yaitu pro.
Selain sanggup pakai manual fokus, kita sanggup set shutter speed dari 1/1000 hingga 10 detik, ISO dari 100 hingga 1600, dan juga white balance.
Interfacenya juga tidak ribet, jika mau ganti dari lensa normal ke lensa wide tinggal pencet iconnya saja.
Dan jika diperhatikan, ternyata ASUS juga menyediakan mode portrait.
Bicara hasilnya, kamera belakangnya ini sanggup menghasilkan foto outdoor yang tajam, tergolong memuaskan.
Kalau pakai lensa yang wide, kita sanggup mampu angle yang pastinya jauh lebih luas, optimal untuk di pakai dikala jalan-jalan.
Dan enaknya, hasil fotonya tidak terlalu distorsi atau melengkung dibanding kamera wide punya LG G6.
Tapi dikala motret indoor atau dengan cahaya seadanya, kualitas fotonya menurun cukup drastis.
Hasil fotonya jauh dari yang namanya detail.
Apalagi jika pakai lensa yang wide.
Begitu juga dengan mode portraitnya, terasa sama sekali tidak optimal sebab konfigurasi kameranya bukan lensa telephoto.
Kaprikornus mode portrait ini murni olahan software.
Efek bokehnya tidak rapih, dan otomatis jadi terasa tidak berguna.
Beralih ke kamera depan, buat kalian yang suka narsis, ASUS membenamkan kamera selfie 16 megapixel dengan aperture f/2.0, pastinya juga sudah dilengkapi fitur beauty.
Buat saya kualitas fotonya terlihat terang, tapi sayangnya kurang detail.
Terlebih lagi jika selfie di dalam ruangan dengan cahya seadanya.
- Tebal 8.8 mm; berat 160 gram
- IPS LCD 5.7 inci; 1080 x 2160 pixels
- Octa-core (4x1.5 GHz Cortex-A53 & 4x1.0 GHz Cortex-A53) Mediatek MT6750T
- Mali-T860MP2
- Android 7.0 (Nougat); ASUS ZenUI 4.0
- RAM 3/4GB
- Storage 32/64GB & microSD
- Kamera belakang 16 MP + 8 MP
- Kamera depan 8 MP
- WiFi
- Bluetooth
- GPS
- microUSB 2.0
- Fingerprint, accelerometer, gyro, proximity, compass
- Non-removable Li-Po 4130 mAh; fast charging
Masih mengusung tambahan Max, ternyata ASUS banyak melaksanakan perubahan pada Zenfone Max Plus dibandingkan seri terdahulunya.
Perubahan paling frontal ada pada layar penuh 18:9 yang terlihat lebih ciamik.
Ukuran layarnya 5.7 inci dengan resolusi HD+.
Walaupun layarnya besar, hp ini dipastikan tetap nyaman digenggam dengan satu tangan sebab mempunyai bodi berukuran 5.2 inci.
ASUS juga membekali Max Plus dengan desain beling 2.5D, jadi kelihatan lebih kece.
Sekarang sensor fingerprint digeser ke belahan belakang dan posisinya tetap berada di tengah, jadi simpel dijangkau jari.
Dibagian sekitar layar, kita sanggup menemukan kamera selfie yang diposisikan di atas layar sebelah kiri.
Sedangkan di layar belahan bawah, ada formasi tombol navigasi, yaitu back, home, dan recent apps.
ASUS membalut smartphone ini dengan material logam tanpa tekstur.
Mudah cukup terasa licin digenggam.
Biar tidak was-was takut jatuh, ada baiknya manfaatkan softcase yang ada di dalam paket penjualannya.
Agar lebih nyaman di tangan, ASUS juga mengemas keempat sudut Max Plus dengan sudut tumpul.
Saat digunakan lama, ibarat bermain game misalnya, tetap terasa nyaman sebab tangan tidak terasa ibarat tertusuk.
Buat Anda yang hobi pakai earphone, jack audio 3.5mm sanggup ditemukan di belahan atas.
Serta port microUSB yang mendukung USB OTG ada di sisi sebaliknya.
Juga ada dua rentetan lubang yang mengapit microUSB, namun hanya satu grill yang berfungsi sebagai speaker.
Sedangkan grill satunya lagi ibarat hanya hiasan.
Yang cukup menarik dari hp ini yakni keberadaan triple slot.
Kaprikornus kalian tidak perlu bingung jika mau pakai dua SIM card dan juga microSD barengan.
ASUS kembali membekali hp buatannya dengan antarmuka ZenUI.
Termasuk untuk Zenfone Max Plus ini.
ZenUI yang dimuat ialah yang terbaru versi 4.0 tapi masih berbasis Android 7.0 Nougat.
Kaprikornus jangan berharap jika Max Plus bakal membawa Android murni yang hanya berisi aplikasi-aplikasi buatan Google.
Seperti biasa, ada beberapa aplikasi bawaan ASUS yang sudah terinstal yang cukup berguna.
Seperti file manager, mobile manager, power master, selfie master, dan web storage.
Selain itu, kita juga sanggup menemukan aplikasi media umum wajib yang sudah siap pakai ibarat Facebook, Instagram, dan Messenger.
Fitur-fitur lain yang sanggup juga kita nikmati dari hp ini antara lain ZenUI safe guard untuk memberi tahu orang lain dikala kita dalam keadaan darurat.
Ada mode Istimewa Easy Mode, dan Kids Mode.
Ada fitur twin apps untuk menduplikat aplikasi, dan ada juga game genie untuk yang suka eksis siaran eksklusif sambil nge-game.
Sektor keamanan kini juga sudah meningkat, dimana ASUS tidak mau kalah gesit dari vendor lainnya.
Selain ada fingerprint di belakang, ASUS juga menyematkan fitur face recognition.
Kecepatannya tergolong baik, jadi tidak mengecewakan nyaman buat digunakan buka lockscreen sehari-hari sebagai alternatif fingerprint.
Hardware ASUS Zenfone Max Plus
Karena masih masuk kelaurga Max, ini artinya Zenfone Max Plus masih mengandalkan baterai sebagai jualan utamanya.
Kapasitasnya sendiri tergolong lumayan, yakni 4130 mAh.
Untuk proses chargingnya, walaupun tidak sanggup dibilang cepat, tapi tidak selama seri Zenfone Max sebelum-sebelumnya.
Dari percobaan yang saya lakukan, pengisian dari 0 hingga 100% tidak hingga 3 jam.
Dalam pengisian satu jam pertama, kapasitas baterai sanggup terisi 43 persen.
Berjalan dua jam, baterai yang terisi 85 persen.
Dan alhasil gres terisi penuh sesudah 2 jam 40 menit.
Sementara untuk daya tahannya memang di atas rata-rata hp kebanyakan, tapi tidak sanggup juga dibilang superior.
Untuk pemakaian harian yang selalu konek internet, smartphone ini sanggup tahan seharian dengan SoT sekitar 6 jam.
Karena baterainya besar, Zenfone Max Plus juga sanggup dijadikan powerbank.
Untuk itulah, ASUS menyediakan kabel USB converter dalam paket penjualannya.
Saya pun mencoba nge-charge Meizu M6s yang punya baterai 3000 mAh.
Dengan baterai Zenfone Max Plus yang terisi penuh, cuma sanggup charge baterai Meizu m6s sebanyak 85 persen, atau sekitar 2500 mAh saja.
Masuk ke dalam inti jeroannya, hp Zenfone Max Plus ditenagai chipset Mediatek MT6750T terintegrasi GPU Mali-T860 MP2, RAM 4GB, dan storage internal 64GB.
Untuk di pakai nge-game yang tidak mengecewakan berat ibarat Hero Hunter, Tekken, atau Rules of Survival ternyata masih besar lengan berkuasa walaupun tentunya ada tanda-tanda frame drop.
Tapi setidaknya masih sanggup dimainkan.
Dan visual yang tersaji di layarya masuk kategori memuaskan.
Walaupun resolusinya masih HD+, tapi layarnya tetap kelihatan tajam dengan warna yang cerah.
Kamera ASUS Zenfone Max Plus
zenfone Max Plus tiba dengan tunjangan dual kamera belakang.
Konfigurasinya 16 megapixel f/2.0, dan 8 megapixel wide angle 120 derajat.
Untuk lensa utama 16 megapixel yang disematkan juga ditunjang face detection auto-focus.
Untuk mode-modenya kini lebih simpel, cuma ada auto, beauty, super resolution, gif, timelapse, panorama, dan yang terpenting yaitu pro.
Selain sanggup pakai manual fokus, kita sanggup set shutter speed dari 1/1000 hingga 10 detik, ISO dari 100 hingga 1600, dan juga white balance.
Interfacenya juga tidak ribet, jika mau ganti dari lensa normal ke lensa wide tinggal pencet iconnya saja.
Dan jika diperhatikan, ternyata ASUS juga menyediakan mode portrait.
Bicara hasilnya, kamera belakangnya ini sanggup menghasilkan foto outdoor yang tajam, tergolong memuaskan.
Kalau pakai lensa yang wide, kita sanggup mampu angle yang pastinya jauh lebih luas, optimal untuk di pakai dikala jalan-jalan.
Dan enaknya, hasil fotonya tidak terlalu distorsi atau melengkung dibanding kamera wide punya LG G6.
Tapi dikala motret indoor atau dengan cahaya seadanya, kualitas fotonya menurun cukup drastis.
Hasil fotonya jauh dari yang namanya detail.
Apalagi jika pakai lensa yang wide.
Begitu juga dengan mode portraitnya, terasa sama sekali tidak optimal sebab konfigurasi kameranya bukan lensa telephoto.
Kaprikornus mode portrait ini murni olahan software.
Efek bokehnya tidak rapih, dan otomatis jadi terasa tidak berguna.
Beralih ke kamera depan, buat kalian yang suka narsis, ASUS membenamkan kamera selfie 16 megapixel dengan aperture f/2.0, pastinya juga sudah dilengkapi fitur beauty.
Buat saya kualitas fotonya terlihat terang, tapi sayangnya kurang detail.
Terlebih lagi jika selfie di dalam ruangan dengan cahya seadanya.
Harga ASUS Zenfone Max Plus
Rp 2,8 juta, cek harga hp ASUS terbaruSpesifikasi ASUS Zenfone Max Plus
- GSM/LTE; DUAL SIM- Tebal 8.8 mm; berat 160 gram
- IPS LCD 5.7 inci; 1080 x 2160 pixels
- Octa-core (4x1.5 GHz Cortex-A53 & 4x1.0 GHz Cortex-A53) Mediatek MT6750T
- Mali-T860MP2
- Android 7.0 (Nougat); ASUS ZenUI 4.0
- RAM 3/4GB
- Storage 32/64GB & microSD
- Kamera belakang 16 MP + 8 MP
- Kamera depan 8 MP
- WiFi
- Bluetooth
- GPS
- microUSB 2.0
- Fingerprint, accelerometer, gyro, proximity, compass
- Non-removable Li-Po 4130 mAh; fast charging
Posting Komentar